18 Maret 2024 | Kegiatan Statistik Lainnya
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Rony Widijarto, memaparkan kondisi dan potensi inflasi Aceh selama ini. Kegiatan tanggap inflasi yang dilaksanakan pemerintah kabupaten/kota bersama berbagai pihak dinilai mampu mengendalikan inflasi di Aceh tetap berada di kisaran 1,5 - 3,5 persen. Operasi pasar dan berbagai kebijakan pengendalian harga volatile food mampu memitigasi potensi inflasi akibat el nino dan meningkatnya permintaan bahan pangan pada Hari Besar Keagamaan Negara (HBKN).
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Aceh, Saldi Aldryn, menambahkan kesiapan Bulog mengamankan stok beras lokal hingga 2 bulan setelah Idulfitri. Saat ini Bulog Aceh mampu mengendalikan harga rata-rata beras tetap berada di kisaran 13 ribuan meskipun di beberapa provinsi terdekat harga beras telah mencapai 15 ribuan. Dia mengakui bahwa strategi pengamanan harga ini dilakukan Bulog melalui pengamanan stok beras dengan impor beras sebanyak 32.666 ton dari Thailand dan Vietnam. Tidak hanya itu, Bulog juga bekerja sama dengan para distributor dan pedagang eceran untuk mengendalikan harga.
Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution, mewanti-wanti pemerintah daerah agar berhati-hati dalam penggunaan data untuk mengambilan kebijakan. Dia mendorong penggunaan data inflasi yang dihasilkan BPS. Dalam hal ini, BPS Aceh berkomitmen untuk bekerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan Aceh untuk berbagi-pakai satu data inflasi melalui penyediaan platform data harga termutakhir. Platform ini dapat dimanfaatkan oleh kepala daerah.
Dalam kesempatan ini, BPS Aceh juga menyatakan kesiapan untuk memberikan pembinaan statistik kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh untuk menjaga kualitas data Indeks Perkembangan Harga (IPH).
Berita Terkait
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh (Statistics of Aceh Province)
Jl. Tgk. H. M. Daud Beureueh No. 50 Kuta Alam Banda Aceh
Telp: (62-651) 23005
Mailbox : pst1100@bps.go.id
Tentang Kami