Abstraksi
Indeks Tendensi Konsumen (ITK)
Provinsi Aceh pada triwulan I-2012 sebesar 102,33, artinya masyarakat
di Aceh pada awal tahun 2012 ini menilai kondisi ekonominya meningkat dari
triwulan sebelumnya di tahun 2011. Meskipun, dibandingkan dengan triwulan
IV-2011, ITK triwulan I-2012 ini sebenarnya mengalami perlambatan.
Perlambatan
indeks pada triwulan I-2012 ini didukung oleh indeks konsumsi makanan dan non makanan yang
menurun, yaitu sebesar 96,52 (di bawah 100). Lalu indeks kaitan
inflasi dengan konsumsi makanan sehari-hari sebesar 105,25, melambat
dibanding dengan indeks pada triwulan IV-2011, yakni 108,04. Namun
demikian, masyarakat di Aceh masih memandang optimis terhadap pendapatannya dengan indikasi
nilai indeks sebesar 103,22, walaupun tidak seoptimis triwulan IV–2011 dengan nilai 105,38.
Persepsi kondisi ekonomi
yang meningkat pada triwulan I-2012 terjadi di regional Sumatera dan Nasional.
Namun, pada saat yang sama, masyarakat di Provinsi Aceh mempunyai tingkat
optimisme relatif terendah di Sumatera sekaligus di Indonesia.
Nilai perkiraan ITK Provinsi
Aceh pada Triwulan II-2012 sebesar 105,85, artinya konsumen di Aceh
memperkirakan kondisi ekonominya akan membaik. Optimisme
ini didorong oleh peningkatan perkiraan pendapatan rumah tangga di Aceh yang ditunjukkan dengan nilai indeks sebesar 109,81. Namun demikian, adanya isu kenaikan BBM menjadikan
masyarakat di Aceh mengakumulasi pendapatan dengan cara mengurangi rencana
untuk membeli barang-barang tahan lama (indeks
sebesar 98,40).
Perkiraan membaiknya kondisi
ekonomi konsumen terjadi hampir di seluruh provinsi di Pulau Sumatera (10
provinsi). Hanya di Provinsi Jambi kondisi ekonomi konsumen diprediksi menurun
(nilai ITK sebesar 98,02).