January 2, 2024 | BPS Activities
Pada Selasa, 2 Januari 2024, BPS Provinsi Aceh merilis inflasi bulan Desember 2023. Pada Desember 2023, Aceh (gabungan 3 kota: Banda Aceh, Lhokseumawe dan Meulaboh) mengalami deflasi sebesar 0,09 persen secara month to month (m-to-m). Beberapa komoditas yang memiliki andil dominan terhadap inflasi m-to-m, antara lain: angkutan udara sebesar 0,10 persen, bawang merah sebesar 0,08 persen, emas perhiasan sebesar 0,05 persen, beras sebesar 0,04 persen, nasi dengan lauk, bayam, kangkung, jeruk, dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,03 persen, dan gula pasir sebesar 0,02 persen.
Sementara itu, komoditas yang memiliki andil/sumbangan dominan terhadap deflasi, antara lain: cabai merah sebesar 0,17 persen, ikan tongkol/ ikan ambu-ambu sebesar 0,09 persen, ikan dencis sebesar 0,07 persen, cumi-cumi sebesar 0,04 persen, ikan rambe sebesar 0,02 persen, cabai rawit, ikan asin teri, jeruk nipis/limau, kentang, dan ikan mujair masing-masing sebesar 0,01 persen.
Selanjutnya, inflasi year on year (y-on-y) di Aceh pada Desember 2023 sebesar 1,53 persen. Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks harga kelompok pengeluaran. Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi y-on-y pada Desember 2023, antara lain: beras, rokok kretek filter, cabai merah, emas perhiasan, nasi dengan lauk, mobil, gula pasir, pisang, obat dengan resep, dan bawang putih. Sementara komoditas memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan dencis, ikan kembung, daging ayam ras, cumi-cumi, udang basah, telur ayam ras, ikan rambe, bahan bakar rumah tangga dan angkutan udara.
Dari 3 kota pengumpulan data Indeks Harga Konsumen (IHK) di Aceh, inflasi y-on-y Kota Meulaboh sebesar 1,42 persen, Kota Banda Aceh sebesar 1,53 persen dan Kota Lhokseumawe sebesar 1,56 persen.
BPS Provinsi Aceh juga merilis angka nilai tukar petani (NTP). NTP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. Indikator ini merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat pertumbuhan daya beli petani. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, semakin kuat pula tingkat daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di beberapa daerah pada Desember 2023, diketahui NTP Aceh sebesar 116,08 atau mengalami penurunan sebesar 0,57 persen dibandingkan November 2023. Terjadi penurunan NTP pada subsektor Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan, dan Perikanan, sedangkan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat mengalami peningkatan.Related News
Triwulan III-2024: Ekonomi Aceh Tumbuh 5,17 Persen
BPS Aceh Gives Testimonials for the 2023 Aceh DJKN Regional Office Annual Book
ACEH SPEAKS: BPS Aceh Province Present at Aceh Economic Forum BI
BSI Aceh CEO Visit to BPS Aceh
Audiensi BPS Provinsi Aceh dan Badan kepegawaian Aceh
Diskominsa Aceh Holds Aceh Government EPSS Assessment Evaluation in 2024
BPS-Statistics Indonesia
Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh (Statistics of Aceh Province)
Jl. Tgk. H. M. Daud Beureueh No. 50 Kuta Alam Banda Aceh
Telp: (62-651) 23005
Mailbox : pst1100@bps.go.id