Peningkatan Peran BPS Dalam Mendukung Pembangunan Aceh

Badan Pusat Statistik (BPS) ialah lembaga pemerintah non-kementerian (LPNK) yang berperan hakiki untuk penyediaan data dan penerangan statistik yang lebih bagus, tepat waktu, dan dapat di percaya. Data yang disediakan oleh BPS menjadi dasar bagi pemerintah dan pemangku kebutuhan untuk perencanaan, menjalankan, serta penilaian prosedur penambahan. Di Aceh, provinsi yang memiliki karakteristik geografis, sosial, serta ekonomi yang khas, tugas BPS semakin tegas untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Melalui penyediaan data yang relevan serta berkualitas, BPS bisa membantu pemerintah Aceh untuk menemukan masalah, merumuskan kebijakan, serta mengawasi keberhasilan program pembangunan yang sedang bergerak maju. Namun, seiring dengan berjalan nya waktu dan zaman pun semakin berkembang dan gairah keperluan pembangunan, peningkatan peran BPS dalam mendukung pembangunan Aceh menjadi suatu kepentingan.

Pembangunan Aceh mempunyai tantangan yang menarik, sebagaimana dengan pembaruan pasca-konflik serta bencana, memberantas kemiskinan, meningkatkan kualitas pendidikan, serta perubahan ekonomi yang berkepanjangan. Oleh sebab itu,tugas BPS dalam mendukung Pembentukan pembangunan Aceh perlu lebih dari sekadar penyedia data. BPS juga perlu bertugas aktif sebagai mitra strategis bagi pemerintah daerah serta bermacam pemangku keperluan dalam menyetujui informasi yang benar gunanya, membantu mengatur berdasarkan petunjuk (evidence-based planning), serta mengoptimalkan pemanfaatan data untuk pengambilan tekad yang lebih bagus.

Pertama, BPS perlu meningkatkan kualitas serta mencakup data yang dihasilkan. Salah satu caranya yaitu dengan memperkuat survei-survei yang khusus terkait bagi kondisi sosial- ekonomi masyarakat Aceh. Misalnya, survei mengenai dampak kebijakan otonomi terkhusus bagi kesejahteraan masyarakat, survei potensi di suatu desa untuk perubahan sektor pariwisata, serta survei mengenai ketahanan pangan serta daya di daerah terpencil. Dengan data yang lebih spesifik serta mendalam, pemerintah Aceh dapat lebih akurat dalam menata kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan serta potensi daerah.

Kedua, BPS perlu berinovasi dalam metode pengumpulan dan analisis data. Penggunaan teknologi digital serta metode big data bisa di jadikan solusi untuk meningkatkan akurasi, kecepatan, dan efisiensi pengumpulan data. Misalnya, BPS bisa memanfaatkan teknologi geospasial untuk pemetaan wilayah yang lebih tepat atau menggunakan platform digital untuk survei online. selanjut nya, BPS juga perlu untuk membangun sistem analitik yang lebih canggih untuk mengolah data secara real-time, sehingga bisa memberikan informasi yang lebih up-to-date bagi para pengambil kebijakan.

Ketiga, BPS perlu lebih memperkuat kerjasama dengan pihak yang lain, baik dari sektor pemerintah, akademisi, maupun masyarakat sipil. Dengan kerja sama yang baik, BPS juga bisa meggabungkan data dari berbagai macam sumber agar dapat membentuk basis data yang lebih menyeluruh serta dan lengkap. Misalnya, berkerjasama dengan perguruan tinggi bisa untuk mendalami sebuah analisis data serta mendapat hasil kajian-kajian penting yang lebih menguntungkan bagi pembangunan daerah. Sedangkan kerjasama dengan lembaga non- pemerintah bisa memperluas jangkauan survei serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyediaan data yang tepat.

Terakhir, BPS juga perlu meningkatkan kamampuan sumber energi manusianya supaya lebih mudah menyesuaikan keadaannya terhadap perubahan ilmu pengertian, dan perkembangan zaman, dan teknologi statistik. Pelatihan-pelatihan mengenai teknik analisis data yang terbaru, penguasaan software statistik, dan perubahan keterampilan komunikasi data perlu terus ditingkatkan. Dengan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, BPS akan mampu memberikan layanan data yang lebih berkualitas serta responsif terhadap kebutuhan pembangunan.

Peningkatan peran BPS dalam mendukung pembangunan Aceh bukan hanya tentang menaikkan data, tetapi juga tentang bagaimana data tersebut bisa diolah, dan menghasilkan pembangunan Aceh yang lebih akurat, serta dimanfaatkan bagi pengambilan keputusan yang lebih bagus. BPS harus terus berinovasi dalam metode pengumpulan serta analisis data, memperluas kerjasama dengan berbagai pihak, dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Dengan demikian, BPS dapat menjadi pilar yang sangat kuat dalam mendukung pemerintah Aceh untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan serta berkeadilan. Pada akhirnya, data yang berkualitas akan menjadi alas yang kuat untuk mewujudkan Aceh yang lebih berjalan, makmur, serta independen.

Oleh: Gustiara Yani dari SMA Negeri 1 Ketambe (Juara 3 Lomba Menulis Esai SMA Sederajat dalam rangka Hari Statistik Nasional 2024 BPS Provinsi Aceh)