Senin, 15 Januari 2024, Titiek Zurriyati, S.Si., Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Aceh, menyampaikan rilis ekspor-impor bulan Desember 2023. Nilai ekspor barang asal Provinsi Aceh bulan Desember 2023 sebesar 42.391.833 USD, naik sebesar 76,31 persen dibandingkan bulan November 2023. Kelompok komoditas terbesar yang diekspor pada bulan Desember 2023 berasal dari kelompok komoditas Bahan bakar mineral senilai 30.112.100 USD. Kelompok komoditas kopi dan rempah menempati urutan kedua dengan nilai sebesar 7.528.596 USD, diikuti kelompok komoditas ikan olahan senilai 1.642.102 USD.
Ekspor asal Provinsi Aceh selama bulan Desember 2023 paling besar ditujukan ke negara India yaitu senilai 20.011.020 USD dengan komoditas utama berupa batubara. Peringkat kedua tujuan ekspor bulan Desember 2023 adalah Thailand senilai 12.252.615 USD dengan komoditas utama berupa kondensat, diikuti Amerika Serikat senilai 5.489.478 USD dengan komoditas utama berupa kopi.
Komoditas asal Aceh diekspor melalui pelabuhan yang terletak di Provinsi Aceh pada Desember 2023 adalah sebesar 31.162.189 USD atau sebesar 73,51 persen, sedangkan sisanya diekspor melalui pelabuhan di provinsi lain senilai 11.229.644 USD atau sebesar 26,49 persen. Nilai Ekspor di luar Aceh terbesar dilakukan melalui Provinsi Sumatera Utara sebesar 11.094.932 USD.
Sementara itu, nilai impor Provinsi Aceh pada bulan Desember 2023 adalah senilai 39.325.196 USD atau naik sebesar 49,51 persen dibandingkan November 2023. Impor Provinsi Aceh selama bulan Desember 2023 paling besar berasal dari Qatar senilai 22.847.181 USD berupa gas butana dan propana, diikuti Thailand berupa beras, dan Amerika Serikat berupa Mesin-mesin.
Dengan nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan nilai impor, neraca perdagangan luar negeri Provinsi Aceh bulan Desember 2023 mengalami surplus, yakni sebesar 3.066.637 USD. Sepanjang 2023, ekspor Aceh secara kumulatif adalah senilai 609.351.580, turun sebesar 18,30 persen dibandingkan tahun 2022. Sementara itu, nilai impor kumulatif mencapai 148.020.520 USD, naik sebesar 30,14 persen dibandingkan tahun 2022.
BPS Aceh berkomitmen untuk menyediakan data statistik yang berkualitas dan tepat waktu. Data tersebut diharapkan dapat memberikan insight dan sinyal bagi pemerintah dan pengguna data lainnya untuk perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi pembangunan di Aceh.