NTP Januari 2013
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
Pada Januari 2013, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Aceh
tercatat sebesar 103,44 turun sebesar 0,36 persen dibandingkan bulan Desember 2012. Hal ini disebabkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) mengalami peningkatan sebesar 0,93 persen atau peningkatannya lebih
besar dari pada peningkatan Indeks Harga yang Diterima Petani (It), sebesar
0,57 persen.
NTP per subsektor pada bulan Januari
2013 tercatat sebagai
berikut: Subsektor Tanaman Pangan (NTP-TP) sebesar 114,11; Subsektor Hortikultura (NTP-TH)
sebesar 97,53; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat
(NTP-TPR) sebesar 108,86; Subsektor Peternakan (NTP-Pt) sebesar 97,68; dan
Subsektor Perikanan (NTP-Pi) sebesar 99,27. Seluruh subsektor NTP pada Januari 2013 di
Provinsi Aceh mengalami penurunan indeks terhadap Desember 2012. Penurunan
terbesar terjadi pada subsektor Peternakan sebesar 1,07 persen, sedangkan
subsektor yang mengalami penurunan NTP terendah terjadi pada subsektor Tanaman
Pangan yaitu sebesar 0,05 persen.
Dari
32 Provinsi yang dilaporkan, perubahan NTP Januari 2013 terhadap NTP Desember 2012, terdapat 23 Provinsi yang mengalami penurunan dan 9 provinsi mengalami
peningkatan.
Provinsi yang mengalami penurunan NTP tertinggi yaitu Lampung
sebesar 1,00 persen,
diikuti Kalimantan Timur sebesar 0,79
persen, dan Bali sebesar 0,76 persen.
NTP
Nasional mengalami penurunan 0,19 persen
yaitu menjadi 105,67 pada
bulan Januari 2013.
Pada bulan Januari 2013 terjadi inflasi
di pedesaan sebesar 1,21 persen
yaitu terjadi perubahan indeks konsumsi rumahtangga dari 136,14 pada bulan Desember
2012 menjadi 137,79 pada bulan Januari 2013.
Inflasi di Pedesaan
yang terjadi di wilayah Provinsi Aceh pada bulan Januari 2013 disebabkan oleh naiknya
harga-harga barang dan jasa pada semua subkelompok.
Adapun peningkatan terbesar berturut-turut adalah subkelompok Bahan Makanan; Perumahan;
Sandang; Kesehatan; Transportasi dan
Komunikasi; Pendidikan, Rekreasi & Olah raga; dan Makanan Jadi masing-masing sebesar 2,10 persen; 0,48 persen; 0,46 persen; 0,17 persen; 0,13 persen; 0,11 persen; dan 0,10 persen.
Dari 10 Provinsi di Sumatera
yang dilaporkan pada bulan Januari 2013, keseluruhannya mengalami Inflasi di daerah pedesaan. Inflasi tertinggi terjadi di
Provinsi Sumatera Utara yaitu sebesar 1,38 persen, sedangkan
yang mengalami inflasi terendah adalah Sumatera Selatan sebesar
0,50 persen.
Ditingkat
Petani, harga gabah kualitas GKG dan GKP tertinggi pada Januari 2013 adalah
masing-masing senilai Rp. 4.700
per Kg dan Rp. 4.900 per Kg. Harga gabah kualitas GKG lebih tinggi dibandingkan
dengan kualitas GKP atau selisih Rp.200 pada
bulan Januari 2013. Sedangkan ditingkat penggilingan, harga tertinggi dari
gabah kualitas GKG dan GKP masing-masing
senilai Rp. 4.800
per Kg dan Rp. 5.000 per Kg.