Abstraksi
Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi April 2013
sebesar 102,94 atau turun 0,10 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan
NTP dikarenakan turunnya 4 subsektor, berturut-turut adalah subsektor
Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 1,19 persen, subsektor Tanaman Pangan
turun sebesar 0,44 persen, subsektor Perikanan turun sebesar 0,10 persen, dan
subsektor Peternakan turun sebesar 0,09 persen, sedangkan satu subsektor yang
mengalami peningkatan NTP terjadi pada subsektor Hortikultura sebesar 1,21
persen.
Dari 32 Provinsi yang dilaporkan, perubahan NTP April
2013 terhadap bulan sebelumya, hanya terdapat 11 Provinsi yang mengalami peningkatan, sedangkan 21 provinsi mengalami penurunan. Provinsi yang
mengalami peningkatan tertinggi berturut-turut adalah Gorontalo sebesar 0,90
persen, diikuti Papua sebesar 0,86 persen, dan Sulawesi Barat sebesar 0,63
persen. Peningkatan sebesar 0,90 persen di Gorontalo disebabkan peningkatan It
sebesar 0,50 persen sedangkan Ib mengalami penurunan 0,39 persen.
Penurunan NTP tertinggi pada bulan April 2013 terjadi di Provinsi Jambi sebesar 0,84 persen, diikuti Maluku Utara sebesar 0,72 persen,
serta Maluku sebesar 0,70 persen. Penurunan sebesar 0,84 persen di Jambi disebabkan It turun
sebesar 0,27 persen, sedangkan Ib naik sebesar
0,57 persen.
Di Provinsi Aceh pada bulan April 2013 terjadi inflasi di
pedesaan sebesar 0,17 persen.
Disebabkan oleh naiknya harga-harga barang dan jasa pada subkelompok Bahan Makanan sebesar 0,32 persen; Perumahan
sebesar 0,21 persen; Kesehatan sebesar 0,03 persen; serta Transportasi &
Komunikasi sebesar 0,01 persen.
Sedangkan subkelompok yang mengalami penurunan berturut-turut adalah
Sandang turun sebesar 0,17 persen; Makanan Jadi turun sebesar 0,03 persen;
serta Pendidikan, Rekreasi & Olah raga turun
sebesar 0,01 persen.
Dari 10 Provinsi di Sumatera yang dilaporkan pada
bulan April 2013, terdapat 4 provinsi yang mengalami Inflasi di daerah pedesaan sedangkan 7
provinsi mengalami deflasi di daerah pedesaan. Inflasi tertinggi terjadi di
Provinsi Jambi sebesar 0,67 persen sedangkan deflasi tertinggi terjadi di
Provinsi Sumatera Selatan sebesar 0,19 persen.
Selama
April 2013, rata-rata harga pada keseluruhan kelompok kualitas gabah di tingkat
petani dan penggilingan mengalami penurunan dibandingkan bulan lalu. Di tingkat petani, terjadi penurunan harga
gabah kualitas GKP sebesar 6,23 persen, kualitas GKG sebesar 7,26 persen, dan
Kualitas Rendah sebesar 1,99 persen. Di
tingkat penggilingan, juga terjadi penurunan harga gabah kualitas GKP sebesar 4,93 persen, kualitas GKG sebesar 7,12
persen, dan Kualitas Rendah sebesar 1,71 persen.