Abstraksi
Jumlah penduduk
miskin di Provinsi
Aceh
pada Maret 2013 mencapai 841 ribu orang (17,60 persen), berkurang 68 ribu orang (1,86 persen)
dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2012 yang sebesar 909 ribu orang (19,46
persen).
Selama
periode Maret 2012-Maret 2013, penduduk miskin di daerah perkotaan
berkurang sekitar 16 ribu orang (dari 172 ribu orang pada Maret
2012 menjadi 156
ribu orang
pada Maret 2013), sementara di daerah perdesaan berkurang 53 ribu orang (dari 737 ribu orang pada Maret
2012 menjadi 684 ribu orang pada Maret 2013).
Penduduk miskin di
daerah perkotaan pada Maret 2012 sebesar 13,07 persen, menurun menjadi 11,59 persen pada Maret 2013.
Begitu juga
dengan penduduk miskin di daerah perdesaan, yaitu dari 21,97 persen pada Maret 2012 menjadi 19,96 persen pada Maret 2013.
Peranan komoditi
makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan
komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada Maret 2013, sumbangan Garis Kemiskinan
Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 76,16 persen, tidak jauh berbeda dengan Maret 2012 yang sebesar 76,12 persen.
Komoditi makanan
yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan adalah
beras, rokok kretek filter, dan tongkol/tuna/cakalang. Sedangkan, komodoti yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan
di perdesaan adalah beras, rokok
kretek filter,
dan gula pasir.
Komoditi bukan
makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun
di perdesaan adalah perumahan, bensin, listrik dan pendidikan.
Pada periode Maret 2012-Maret 2013, Indeks Kedalaman Kemiskinan
(P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) cenderung
menurun. Hal ini mengindikasikan rata-rata pengeluaran penduduk miskin
cenderung mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk
miskin juga semakin menyempit.