Abstraksi
NTP Provinsi Aceh Juni 2013 mengalami peningkatan sebesar 0,42 persen dibanding bulan Mei 2013, yaitu dari 102,65 menjadi 103,08. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami peningkatan sebesar 0,76 persen, atau lebih besar peningkatannya bila dibandingkan dengan indeks harga
yang dibayar petani yang hanya meningkat sebesar 0,34 persen.
Bila dirinci menurut
subsektor, terdapat 4 subsektor mengalami peningkatan nilai indeks yaitu
berturut-turut adalah subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 1,68
persen, subsektor Peternakan naik sebesar 0,42 persen, subsektor Tanaman Pangan
naik sebesar 0,30 persen, dan subsektor Hortikultura naik sebesar 0,05 persen,
sedangkan satu subsektor yang mengalami penurunan NTP terjadi pada subsektor Perikanan
sebesar 0,11 persen.
Dari 32 Provinsi yang dilaporkan, perubahan NTP Juni 2013 terhadap bulan sebelumya, terdapat 22 Provinsi
yang mengalami peningkatan, sedangkan 10 Provinsi mengalami penurunan. Provinsi yang mengalami peningkatan tertinggi berturut-turut adalah
Lampung sebesar 0,71 persen, diikuti Jawa Tengah sebesar 0,63 persen, dan
Sulawesi Tenggara sebesar 0,58 persen. Peningkatan sebesar 0,71 persen di
Lampung disebabkan peningkatan It sebesar 1,19 persen dan Ib mengalami
peningkatan hanya 0,47 persen.
Penurunan NTP tertinggi pada bulan Juni 2013
terjadi di Provinsi Papua sebesar
0,56 persen, diikuti Sumatera
Selatan sebesar 0,29 persen, serta Riau sebesar 0,23 persen. Penurunan sebesar 0,74 persen di Papua disebabkan
It turun sebesar 0,38 persen, sedangkan Ib naik sebesar 0,19 persen.
Di Provinsi Aceh pada Juni 2013 terjadi inflasi di
pedesaan sebesar 0,44 persen yaitu terjadi perubahan indeks konsumsi
rumahtangga dari 140,04 pada bulan Mei 2013
menjadi 140,65 pada bulan Juni 2013. Inflasi di Pedesaan
yang terjadi di wilayah Provinsi Aceh pada bulan Juni 2013 disebabkan oleh naiknya
harga-harga barang dan jasa pada subkelompok Bahan Makanan sebesar 0,78 persen; Pendidikan, Rekreasi & Olah raga sebesar 0,20
persen; Makanan Jadi sebesar 0,16 persen; dan Kesehatan sebesar 0,02
persen. Pada kelompok Sandang mengalami
penurunan sebesar 0,30 persen, sedangkan kelompok Transportasi dan Komunikasi
dan kelompok Perumahan tidak mengalami perubahan.
Dari 10 Provinsi di Sumatera yang dilaporkan pada bulan Juni
2013, keseluruhannya
mengalami Inflasi di daerah pedesaan. Inflasi tertinggi terjadi di
Provinsi Sumatera Selatan sebesar 0,71 persen sedangkan inflasi terendah terjadi
di Provinsi Sumatera Utara sebesar 0,05 persen.
Selama Juni 2013, Di tingkat petani, terjadi
kenaikan rata-rata harga gabah kualitas GKP sebesar 1,23 persen, kualitas GKR sebesar 1,07
persen, sedangkan kualitas GKG mengalami kenaikan sebesar 1,51 persen. Di
tingkat penggilingan, juga terjadi peningkatan harga gabah kualitas GKP sebesar 1,39 persen, kualitas GKR sebesar 0,47 persen,
sedangkan kualitas GKG mengalami kenaikan sebesar 1,49 persen.