Abstraksi
NTP Provinsi Aceh Juli 2013 mengalami peningkatan
sebesar
0,38 persen dibanding bulan Juni 2013, yaitu dari 103,08
menjadi 103,48. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami peningkatan sebesar 2,18 persen, atau lebih besar peningkatannya bila dibandingkan
dengan indeks harga yang dibayar petani yang hanya meningkat sebesar 1,79
persen.
Bila dirinci menurut
subsektor, terdapat 3 subsektor mengalami peningkatan nilai indeks
yaitu berturut-turut adalah subsektor Peternakan naik sebesar 2,62 persen,
subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,27 persen, dan subsektor
Perikanan naik sebesar 0,07 persen, sedangkan 2 subsektor yang mengalami
penurunan NTP terjadi pada subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,06 persen dan
subsektor Hortikultura sebesar 0,41 persen.
Dari 32 Provinsi yang dilaporkan, perubahan NTP Juli 2013 terhadap bulan sebelumya, terdapat 28 Provinsi yang mengalami penurunan, sedangkan 4 provinsi
mengalami peningkatan. Provinsi yang mengalami peningkatan tertinggi berturut-turut
adalah Kepulauan Riau sebesar 0,69 persen, diikuti Aceh sebesar 0,38 persen,
Maluku sebesar 0,13 persen, dan Jawa Timur sebesar 0,06 persen. Peningkatan
sebesar 0,69 persen di Kepualauan Riau disebabkan peningkatan It sebesar 2,42
persen dan Ib mengalami peningkatan 1,72 persen.
Penurunan NTP tertinggi pada
bulan Juli 2013 terjadi di Provinsi Jambi sebesar 2,47 persen,
diikuti Nusa Tenggara Timur sebesar 2,28 persen,
serta Sumatera Utara sebesar 2,26 persen. Penurunan sebesar 2,47 persen di
Jambi disebabkan It naik sebesar 1,13 persen dan Ib naik lebih tinggi
atau sebesar 3,69 persen.
Di Provinsi Aceh pada Juli 2013 terjadi inflasi di
pedesaan sebesar 2,04 persen yaitu terjadi perubahan indeks konsumsi
rumahtangga dari 140,65 pada bulan Juni 2013
menjadi 143,52 pada bulan Juli 2013. Inflasi di Pedesaan
yang terjadi di wilayah Provinsi Aceh pada bulan Juli 2013 disebabkan oleh naiknya
harga-harga barang dan jasa pada subkelompok Transportasi dan Komunikasi sebesar 11,36 persen; Bahan Makanan sebesar 2,80 persen; Makanan Jadi
sebesar 0,47 persen; Kesehatan sebesar 0,45 persen, Pendidikan, Rekreasi &
Olah raga sebesar 0,42 persen, dan Perumahan sebesar 0,32 persen. Pada kelompok Sandang mengalami penurunan
sebesar 0,03 persen.
Dari 10 Provinsi di Sumatera yang dilaporkan pada
bulan Juli 2013, keseluruhannya mengalami Inflasi di daerah pedesaan. Inflasi
tertinggi terjadi di Provinsi Jambi sebesar 4,31 persen sedangkan inflasi
terendah terjadi di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 1,76 persen.
Selama
Juli 2013, Di tingkat petani, terjadi kenaikan rata-rata harga gabah kualitas
GKP sebesar 2,91 persen, kualitas GKG sebesar 2,57 persen, sedangkan kualitas
GKR mengalami penurunan sebesar 0,95 persen.
Di tingkat penggilingan, juga terjadi kenaikan rata-rata harga gabah
kualitas GKP sebesar 2,96 persen, kualitas GKG sebesar 3,08 persen, dan
kualitas GKR mengalami kenaikan sebesar 2,04 persen.
Dibandingkan bulan sebelumnya, rata-rata harga
gabah kualitas GKP di tingkat petani selama Juli 2013 naik sebesar Rp 120,83
per kg menjadi Rp 4.270,83 per kg. Pada kualitas GKG naik sebesar Rp 108,38 per
kg menjadi Rp 4.320,38 per kg.