Abstraksi
Pada bulan
November 2013, NTP Provinsi Aceh mengalami penurunan sebesar 0,47 persen dibanding bulan Oktober 2013, yaitu dari 103,32 menjadi 102,83. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,13 persen
sedangkan indeks harga yang dibayar petani yang meningkat sebesar 0,35 persen.
Bila dirinci menurut
subsektor, terdapat 3 subsektor mengalami penurunan nilai indeks yaitu
subsektor Peternakan turun sebesar 1,51 persen, subsektor Hortikultura turun
sebesar 0,66 persen, dan subsektor Perikanan turun sebesar 0,22 persen,
sedangkan 1 subsektor yang mengalami peningkatan NTP terjadi pada subsektor
Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,68 persen. Subsektor Tanaman Pangan tidak
mengalami perubahan indeks NTP.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada
November 2013 turun sebesar 0,13 persen dibandingkan It bulan sebelumnya. Penurunan It juga terjadi pada 3 (tiga) subsektor yaitu subsektor Peternakan turun sebesar 1,14 persen,
subsektor Perikanan turun sebesar 0,16 persen, dan subsektor Hortikultura turun
sebesar 0,14 persen, sedangkan 2 subsektor yang mengalami peningkatan It
terjadi pada subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,13 persen dan
subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,30 persen.
Dari 32 Provinsi yang dilaporkan, perubahan NTP November 2013 terhadap bulan sebelumya, terdapat 14 Provinsi yang mengalami penurunan, 1 provinsi tidak
mengalamai perubahan, dan 17 Provinsi mengalami
peningkatan. Provinsi yang mengalami penurunan tertinggi
berturut-turut adalah Kepulauan Riau sebesar 1,01 persen, diikuti Bengkulu
sebesar 0,77 persen, dan Yogyakarta sebesar 0,75 persen.
Sedangkan peningkatan NTP tertinggi pada bulan November 2013
terjadi di Provinsi Bangka Belitung sebesar 1,01 persen, diikuti Sumatera
Utara sebesar 0,99 persen, dan Maluku sebesar 0,95
persen. Provinsi Aceh merupakan Provinsi dengan
penurunan NTP 8 terendah yaitu sebesar 0,47persen.
Di Provinsi Aceh pada bulan November 2013 terjadi
inflasi di pedesaan sebesar 0,40 persen yaitu terjadi perubahan indeks konsumsi
rumahtangga dari 144,59 pada bulan Oktober 2013
menjadi 145,17 pada bulan November 2013.
Inflasi di Pedesaan yang terjadi di wilayah Provinsi Aceh
pada bulan November 2013 disebabkan oleh naiknya harga-harga barang pada subkelompok Bahan Makanan sebesar 0,48 persen, Transportasi &
Komunikasi sebesar 0,44 persen, Makanan Jadi sebesar 0,43 persen, Kesehatan sebesar 0,39 persen, Sandang sebesar 0,28 persen, Perumahan sebesar 0,21 persen, dan Pendidikan,
Rekreasi, & Olah raga sebesar 0,14 persen.
Dari 10 Provinsi di Sumatera yang dilaporkan pada bulan November
2013, terdapat 7 Provinsi yang mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi
terjadi di Provinsi Aceh sebesar 0,40 persen. Sedangkan 3 Provinsi mengalami
deflasi, tertinggi terjadi di Lampung sebesar 0,33 persen.
Selama November 2013, Di tingkat petani, terjadi
peningkatan rata-rata harga gabah kualitas GKP sebesar 0,58 persen, kualitas
GKR sebesar 5,71persen, dan kualitas GKG naik sebesar 3,76 persen. Di tingkat penggilingan, juga terjadi
peningkatan rata-rata harga gabah kualitas GKP sebesar 0,88 persen, kualitas
GKR sebesar 5,64 persen, sedangkan kualitas GKG naik sebesar 3,71 persen.
Dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga gabah
kualitas GKP di tingkat petani selama November 2013 naik sebesar Rp 23,75 per
kg menjadi Rp 4.111,54 per kg. Pada kualitas GKG naik sebesar Rp 230,57 per kg
menjadi Rp 4.271,43 per kg.