Abstraksi
Persentase penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Aceh pada bulan Maret 2014 sebesar 18,05 persen, meningkat 0,45 persen dibandingkan dengan Maret 2013 yaitu sebesar 17,60 persen.
Selama periode Maret 2013-Maret 2014, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan meningkat 0,17 persen (dari 11,59 persen menjadi 11,76 persen), sementara di daerah perdesaan mengalami peningkatan 0,56 persen (dari 19,96 persen menjadi 20,52 persen).
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada Maret 2014 sebesar 76,80 persen sedangkan pada Maret 2013 sebesar 76,16 persen.
Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di daerah perkotaan maupun perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, dan ikan tongkol/tuna/cakalang. Untuk komoditi bukan makanan yang berpengaruh terhadap nilai Garis Kemiskinan adalah perumahan.
Pada periode Maret 2013-Maret 2014, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami penurunan. Hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin semakin mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin semakin menyempit.