Abstraksi
Pada
September 2014, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per
kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Aceh mencapai 837 ribu
orang (16,98 persen), berkurang sebanyak 44 ribu orang dibandingkan
dengan penduduk miskin pada Maret 2014 yang jumlahnya 881 ribu orang
(18,05 persen).
Selama
periode Maret 2014-September 2014, persentase penduduk miskin di daerah
perkotaan dan perdesaan mengalami penurunan, di perkotaan mengalami
penurunan sebesar 0,40 persen (dari 11,76 persen menjadi 11,36 persen),
dan di daerah perdesaan mengalami penurunan 1,33 persen (dari 20,52
persen menjadi 19,19 persen).
Peranan
komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan lebih besar dibandingkan
peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan
kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan
pada September 2014 sebesar 76,52 persen sedangkan pada Maret 2014
sebesar 76,80 persen.
Komoditi
makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di
perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras,
rokok kretek filter, dan ikan tongkol/tuna/cakalang. Sedangkan untuk
komoditi bukan makanan yang berpengaruh terhadap nilai Garis Kemiskinan
adalah biaya perumahan, pakaian, bensin, dan listrik.
Pada periode Maret 2014-September 2014, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
mengalami peningkatan dari 2,909 pada Maret 2014 menjadi 3,139 pada
September 2014. Sementara itu Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami peningkatan dari 0,718 pada Maret 2014 menjadi 0,861 pada September 2014.