Nomor Katalog : 8202010.11
Nomor Publikasi : 11540.1704
ISSN / ISBN : 2502-0862
Tanggal Rilis : 2017-04-25
Ukuran File : 4 MB
Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto atau pertumbuhan ekonomi. Untuk mengetahui pola dan arus perdagangan internasional diperlukan data statistik ekspor - impor, baik berupa barang maupun jasa. Berdasarkan dokumen pemberitahuan ekspor/impor barang yang diperoleh dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC), BPS melakukan pengolahan dan penyajian data statistik ekspor dan impor di Provinsi Aceh.
Ekspor adalah seluruh barang yang dibawa ke luar dari wilayah suatu negara, baik bersifat komersial maupun bukan komersial serta barang yang akan diolah di luar negeri yang hasilnya dimasukkan kembali ke negara tersebut, sedangkan impor adalah barang yang dibawa masuk ke wilayah suatu negara.
Pada tahun 2016 nilai ekspor Aceh sebesar 22,87 juta USD, mengalami penurunan 75,49 persen dibandingkan tahun 2015. Sepanjang periode tahun 2012 - 2016 nilai ekspor tertinggi terjadi pada tahun 2012 sedangkan nilai ekspor terendah pada tahun 2016. Volume barang yang diekspor pada tahun 2016 juga paling rendah yaitu sebesar 297 ribu ton atau mengalami penurunan 74,87 persen dibandingkan tahun 2015. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun 2016 ekspor Provinsi Aceh didominasi oleh komoditi non migas, hal ini dikarenakan tidak adanya ketersediaan komoditi migas di Aceh.
Nilai impor Aceh pada tahun 2016 hanya mencapai 28,99 juta USD, mengalami penurunan 75,18 persen jika dibandingkan tahun 2015. Sepanjang tahun 2012 - 2016, nilai impor terendah terjadi pada tahun 2013, sedangkan tertinggi tahun 2015 dengan nilai impor sebesar 116,82 juta USD. Share impor non migas di Aceh pada tahun 2016 adalah sebesar 81,15 persen. 
Nomor Katalog : 8403001.11
Nomor Publikasi : 11540.1703
ISSN / ISBN : 2502-0838
Tanggal Rilis : 2017-04-25
Ukuran File : 2 MB
Pengembangan sektor pariwisata saat ini dirasakan semakin penting dalam pembangunan nasional maupun regional. Peranannya tidak hanya dalam meningkatkan penerimaan devisa, tetapi juga memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, sehingga dapat mendorong peningkatan kegiatan sektor ekonomi lainnya, seperti sektor angkutan, industri kecil dan rumah tangga, termasuk perhotelan dan akomodasi. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) merupakan salah satu indikator untuk melihat perkembangan kunjungan wisatawan ke suatu daerah. Tingkat Penghunian Kamar Hotel (room occupancy rate) ialah banyaknya malam kamar yang dihuni (room nights occupied) dibagi dengan banyaknya malam kamar yang tersedia (room nights available) dikalikan 100.
TPK hotel bintang pada tahun 2016 di Provinsi Aceh secara keseluruhan mencapai 46,08 persen. Ini berarti bahwa rata-rata dari seluruh kamar yang dipakai setiap malam pada hotel berbintang di Provinsi Aceh pada tahun 2016 adalah 46,08 persen, sedangkan TPK untuk akomodasi lainnya tahun 2016 lebih rendah daripada TPK hotel bintang, yaitu hanya 30,40 persen.
Rata-rata lama menginap tamu pada hotel bintang tahun 2016 adalah selama 1,67 hari, paling rendah dibandingkan 4 tahun sebelumnya. Rata-rata lama menginap tamu asing pada hotel bintang dan akomodasi lainnya masing-masing selama 1,92 dan 2,74 hari. Tingginya rata-rata lama menginap tamu asing belum memberikan andil yang signifikan terhadap TPK di Provinsi Aceh, karena persentase tamu asing yang menginap masih relatif kecil. Yaitu hanya sebesar 6,26 persen terhadap total tamu yang menginap pada hotel bintang, dan 1,93 persen pada akomodasi lainnya.
Nomor Katalog : 1304051.11
Nomor Publikasi : 11560.1701
Tanggal Rilis : 2017-03-31
Ukuran File : 2.38 MB
Publikasi Aceh Dalam Peta 2016 merupakan jenis publikasi yang baru diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh. Berbeda dengan publikasi lainnya yang menampilkan data dalam bentuk tabel dan grafik, publikasi ini menyajikan data-data strategis berbagai indikator dalam bentuk peta.
Nomor Katalog : 7102023.11
Nomor Publikasi : 11540.1702
ISSN / ISBN : 2502-1184
Tanggal Rilis : 2017-03-27
Ukuran File : 5 MB
Publikasi â€Indeks Harga Konsumen Aceh 2016†merupakan lanjutan dari publikasi tahun sebelumnya yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh. Indeks Harga Konsumen (IHK) dan perubahannya setiap bulan (inflasi/deflasi) merupakan salah satu indikator ekonomi yang dihasilkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh. Publikasi ini memuat informasi berdasarkan data harga barang/jasa yang dihasilkan dari survei harga konsumen yang dilaksanakan setiap bulan.
Data yang disajikan meliputi angka Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi/deflasi, laju inflasi tahun kalender 2016 dan inflasi tahun ke tahun (year on year) untuk Banda Aceh, Lhokseumawe, Meulaboh, Aceh dan Nasional menurut kelompok dan subkelompok pengeluaran setiap bulan dari Januari 2016 sampai dengan Desember 2016.
Nomor Katalog : 4101002.11
Nomor Publikasi : 11520.1701
ISSN / ISBN : -
Tanggal Rilis : 2017-03-14
Ukuran File : 12.36 MB
Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) adalah salah satu survei rumah tangga yang dilaksanakan tiap tahun oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Keterangan yang menyangkut beberapa aspek keadaan sosial ekonomi penduduk, seperti kependudukan, kesehatan, pendidikan, fertilitas dan keluarga berencana, perumahan, dan keadaan sosial ekonomi rumah tangga lainnya dapat diperoleh melalui survei ini.
Publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat Tahun 2016, menyajikan data yang diolah dari hasil pengumpulan data pokok (kor) Susenas. Data penduduk yang disajikan dalam bentuk tabel persentase, tiap tabel dikategorikan populasi menurut kabupaten/kota dan beberapa diantaranya menurut jenis kelamin dengan harapan pengguna data dapat melihat variasi tingkat kesejahteraan rakyat antar kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
Nomor Katalog : 9202003.11
Nomor Publikasi : 11550.1703
ISSN / ISBN : 2477-4669
Tanggal Rilis : 2017-03-14
Ukuran File : 4.23 MB
Publikasi Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Tahun 2016 adalah rangkuman analisis dan pembahasan dari nilai-nilai ITK triwulan I-2016 sampai dengan triwulan IV-2016. Perkiraan ITK triwulan I-2017 juga turut dibahas sebagai gambaran awal optimisme konsumen tahun ini.
Tren ITK dalam observasi merefleksikan pergerakan ekonomi konsumen yang dipengaruhi oleh faktor perilaku konsumsi “musimanâ€. ITK Provinsi Aceh pada triwulan I-2016 sebesar 100,99. Optimisme konsumen pada triwulan pertama cenderung lebih rendah daripada triwulan berikutnya.
Selanjutnya, ITK pada triwulan II-2016 meningkat hingga pada level nilai 113,04 dan kemudian melambat pada triwulan III-2016 dengan nilai ITK sebesar 106,73. Di penghujung triwulan, optimisme konsumen kembali sedikit menurun yang ditunjukkan dengan ITK triwulan IV-2016 sebesar 103,65.
Nomor Katalog : 9302002.11
Nomor Publikasi : 11550.1702
ISSN / ISBN : 2502-0889
Tanggal Rilis : 2017-03-10
Ukuran File : 3.22 MB
Publikasi ini berisi data dan kajian tentang pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi dan nilai PDRB Provinsi Aceh dari sisi pengeluaran periode Triwulan IV tahun 2016 atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2010.
Perekonomian Aceh selama 2016 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku mencapai 137,3 triliun rupiah, tumbuh sebesar 3,31 persen (termasuk migas) dari tahun 2015 (c-to-c). Sementara itu pada triwulan IV 2016 tumbuh sebesar 4,30 persen bila dibandingkan dengan triwulan IV 2015 (y-on-y) dan secara triwulanan (q-to-q) tumbuh sebesar 0,77 persen.
Nomor Katalog : 9302001.11
Nomor Publikasi : 11550.1701
ISSN / ISBN : -
Tanggal Rilis : 2017-03-10
Ukuran File : 1 MB
Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh menerbitkan Publikasi PDRB Provinsi Aceh secara triwulanan dalam rangka mendiseminasikan kajian tentang gambaran kinerja perekonomian di Provinsi Aceh secara lebih dini dan lengkap. Dalam publikasi ini disajikan data dan kajian terhadap nilai PDRB, pertumbuhan ekonomi, dan struktur ekonomi pada triwulan IV tahun 2016. Terjadi perubahan tahun dasar PDRB sejak dua tahun terakhir, yaitu dari tahun dasar 2000 ke tahun dasar 2010. Dengan perubahan tahun dasar dalam penghitungan PDRB, diharapkan data PDRB dapat lebih tepat untuk mengukur perekonomian Indonesia pada umumnya, dan Aceh pada khususnya.
Perlu disampaikan bahwa angka-angka yang terdapat pada publikasi ini masih bersifat angka sangat sementara dan akan dilakukan perbaikan pada triwulan berikutnya.
Nomor Katalog : 1205027.11
Nomor Publikasi : 11560.1702
ISSN / ISBN : -
Tanggal Rilis : 2017-03-02
Ukuran File : 19.13 MB
Publikasi “Kumpulan Infografis Press Release Tahun 2016” merupakan suatu publikasi yang baru diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh. Berbeda dengan publikasi lainnya yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, publikasi ini berisi kumpulan infografis yang dibuat setelah selesainya press release yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh setiap bulannya.
Infografis yang disajikan dalam publikasi ini adalah infografis statis, yaitu penyajian data dengan ilustrasi visual yang berisi teks, gambar dan grafik. Penyajian dalam bentuk ini diharapkan dapat memudahkan pengguna dalam memahami dan menginterpretasikan data.
Nomor Katalog : 7102019.11
Nomor Publikasi : 11540.1701
ISSN / ISBN : 979-466-996-2
Tanggal Rilis : 2017-02-23
Ukuran File : 2 MB
Rata-rata Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Aceh selama Tahun 2016 sebesar 96,26. NTP Aceh yang berada di bawah angka 100 ini mengindikasikan bahwa rata-rata NTP pada tahun 2016 tidak lebih baik dibanding tahun 2012 sebagai tahun dasar perhitungannya.
Dari total sepuluh provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, NTP Aceh tersebut menempati urutan kedelapan. Provinsi Lampung memiliki NTP tertinggi mencapai angka 103,91, sedangkan NTP terendah berada di Provinsi Bengkulu dengan nilai sebesar 93,06.
Bila dirinci menurut subsektor, rata-rata NTP Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) pada tahun 2016 adalah yang terendah yaitu sebesar 91,73. Sedangkan subsektor Hortikultura merupakan yang tertinggi dengan nilai NTP mencapai 104,84. NTP Subsektor Tanaman Pangan dan Perikanan masing-masing sebesar 93,54 dan 97,86. Subsektor yang juga memiliki NTP di atas 100 adalah Peternakan dengainnilai mencapai 100,89.
Angka NTP di atas merupakan perbandingan antara Indeks yang Diterima Petani (It) dengan Indeks yang Dibayar Petani (Ib). Rata-rata It selama Tahun 2016 tercatat senilai 118,33 sedangkan rata-rata Ib sebesar 122,9. Angka yang di atas 100 tersebut memperlihatkan bahwa sejak tahun 2012 setiap tahunnya terjadi peningkatan harga. Kenaikan harga yang harus dibayarkan petani lebih tinggi dari kenaikan harga jual yang diterima oleh para petani.